CINTA YESUS KRISTUS YANG TAK TERHINGGA: REFLEKSI HARI VALENTINE DALAM KASIH ILAHI
Oleh:Fr. Yuven Migani Belau

Hari Valentine kadang diidentik dengan perayaan cinta antar pasangan, keluarga, sahabat, dan teman! Karen “Hidup kita adalah kesempatan untuk mencintai” (Mother Teresa). Namun, sebagai umat Kristiani, ini adalah momen yang sangat berarti dan baik bagi kita; untuk merenungkan cinta Yesus yang tak terhingga, yang jauh lebih besar dan sangat mendalam daripada hubungan antara sesama manusia. Cinta kasih Yesus adalah kasih yang penuh pengorbanan, tanpa syarat, dan tiada bandingannya. Hal ini ditegaskan oleh Yesus melalui Injil Yohanes Yesus bahwa: “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya” (lih. Yoh 15:13). Kasih-Nya tidak hanya mengajarkan kita tentang cinta, tetapi juga tentang pengorbanan demi keselamatan umat manusia pada zaman modern ini.
Hal yang sama Mother Teresa, yang dikenal karena kehidupan penuh dengan cintanya kepada orang-orang yang paling menderita, dan terpinggirkan pernah mengatakan bahwa, “Cinta adalah satu-satunya bahasa yang bisa dimengerti oleh semua orang, di semua tempat, dan di segala zaman” dalam kehidupan ini. Artinya bahwa Kasih Yesus adalah bahasa yang melampaui semua perbedaan budaya dan waktu, dan itu menghubungkan kita semua, serta memanggil kita untuk mengasihi sesama, tanpa memandang perbedaan suku, budaya, bahasa dan kulit.
Pada suatu kesempatan, Paus Fransiskus juga berbicara tentang kasih Kristus yang mengubah setiap hidup manusia. Dalam Audiensi umum Paus Fransiskus, mengatakan bahwa: “Kasih Kristus adalah kasih yang mengubah hidup kita. Ia datang bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan dan Kasih-Nya mengajarkan kita untuk mengasihi dengan pengorbanan, untuk memberikan diri kita demi kebaikan orang lain” (Paus Fransiskus 2023). Cinta Yesus bukan hanya sebuah ajaran teori, tetapi sebuah panggilan mulia untuk hidup dalam pengorbanan, dan memberi diri untuk kebaikan hidup sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan uluran belas kasih-Nya dalam hidup melalui tindakan nyata kita semua.
Di Hari Valentine ini, mari kita bersama-sama menggunakan waktu ini untuk merenungkan dan memahami cinta Yesus yang tak terhingga itu dalam hidup kita dan bagaimana kita dapat menyalurkannya cinta kasih itu dalam hidup kita sehari-hari. Karena kasih Yesus Kristus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama tanpa syarat, untuk memberi tanpa mengharap balasan, dan untuk berkorban demi sesama kita dalam hidup ini. Hal yang sama di tekankan juga dalam Injil Matius, Yesus mengajarkan kepada setiap kita untuk menjadi pelaku kasih yang bijak dan tulus, sebagaimana Yesus sendiri secara tulus mencintai dan mengajak kita semua dengan berseru; “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi. Ini adalah perintah yang pertama dan yang terutama. Dan yang kedua adalah seperti itu; Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (lih.Mat 22:37-39).
Pesan Injil diatas merupakan Kasih Ilahi yang memanggil kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama dalam segala aspek kehidupan kita pada zaman ini, dan tidak hanya mencintai dengan kata-kata belaka tetapi juga melalui tindakan nyata kita. Cinta Yesus mengubah hidup kita dan mendorong kita untuk mengasihi dengan tulus, mengampuni, dan berkorban demi kebaikan orang lain. Oleh karena itu, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Korintus menekankan cinta kasih bahwa: “Kasih itu sabar, kasih itu baik; kasih itu tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari kepentingan sendiri, tidak marah, tidak menyimpan kesalahan orang lain” (lih.1Kor 13:4-5).
Di akhir refleksi ini, mengajak setiap kita untuk memperdalam makna cinta sejati itu melalui kasih Yesus yang tak terhingga. Dengan kutipan dari Kitab Suci, kata-kata bijak Mother Teresa, dan pesan Paus Fransiskus, mengajak kita semua untuk meneladani cinta Ilahi itu dalam setiap aspek kehidupan kita, terutama dalam mengasihi Tuhan dan sesama. Sebab itu; “Kita tidak bisa melakukan hal-hal besar, kita hanya bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar” (Mother Teresia). Kata-kata Mother Teresia ini, mengingatkan perbuatan kita mungkin tampak kecil, tetapi jika kita lakukan dengan cinta yang tulus, dampaknya sangat besar bagi sesama kita di Hari Valentine ini dan seterusnya dapat mewartakan kasih Kristus itu dalam kehidupan kita bersama secara tulus dan bijaksana. Dan menjadi pelaku dan saksi cinta kasih Kristus dalam hidup di zaman modern ini.