Pengertian Dan Tujuan Tungku Api

Pengertian Dan Tujuan Tungku Api

Pengertian

Istilah tungku api digunakan sebagai simbol kesejahteraan hidup keluarga dan masyarakat adat. Tungku api adalah bagian penting dalam rumah dan berada di ruang dapur dan ruang tamu. Api yang dihasilkan dari pembakaran beberapa potong kayu di atas tungku,  diletakkaan pada tempat khusus dalam rumah . Api dan bara yang dihasilkan dari pembakaran tersebut digunakan untuk pelbagai kepentingan antara lain memasak makanan. Rumah atau dapur mengeluarkan asap yang berasal dari tungku api berarti ada penghuni dan ada aktifitas dalam rumah. Pada umumnya masyarakat perkotaan tidak menggunakan kayu tetapi api dan panas yang dihasilkan dari  tungku gas, minyak atau energi listrik. Namun pengertian yang sama bahwa tungku jenis apapun adalah tempat,  yang digunakan untuk mengelolah makanan bagi kebutuhan hidup manusia sehari-hari.

Kami menggunakan istilah tungku api sebagai simbol perlindungan dan pengelolahan sumber daya alam yang menjamin kebutuhan dan kesejahteraan hidup masyarakat  adat. Alam menyediakan hutan, tanah, sungai rawa dan laut serta segala isinya yang dapat diolah dan disajikan untuk kesejahteraan hidup manusia. Tungku api  sebagai sarana penting  pengelolahan hasil alam untuk kebutuhan hidup manusia setiap hari. Tungku api menyala kalau kekayan sumber alam  dijaga, dirawat dan diolah dengan baik dan layak untuk kehidupan dan kesejahteran hidup bagi manusia. Tungku Api  bagi masyarakat adat Papua khususnya di luar daerah perkotaan, bukan hanya sebagai sarana pengelohan makanan tetapi juga untuk penerangan, penghangat tubuh dan rumah serta tempat perjumpaan keluarga dan masyarakat warga. Duduk di sekitar tungku api, ada banyak hal yang dapat terjadi. Kegiatan masak dan makan  di sekitar api menjadi kesempatanan untuk bertemu dan berkomunikasi antar angggota keluarga. Pertemuan-pertemuan penting bagi masyarakat warga selalu diselenggarakan di sekitar tungku api. Bagi masyarakat adat beberapa suku di Papua, posisi duduk di sekitar tungku api menentukan peran dalam suatu komunitas  masyarakat adat. Di sekitar tungku api, komunitas warga duduk bersama dan bicara bersama untuk melakukan sesuatu secara bersama.

Pengertian Dusun sebagai tungku api karena tungku api sebagai tempat mengelolah hasil yang diperoleh dari tanah, hutan, sungai, rawa dan laut yang menjadi milik masyarakat adat pemilik dusun.  Kehidupan kebanyakan masyarakat adat bukan dari hasil kerja sebagai pegawai atau sebagai usahawan tetapi dari hasil olah alam di dusunnya. Tungku api tetap menyala sejauh dusun dijaga dan digunakan sebagai sumber kesejahteran hidup masyarakat adat. Sebaliknya dusun yang tidak diolah dengan baik maka dusun tidak menjamin kesejahteran hidup. Kekayaan alam di dusun bukan hanya menjamin kehidupan manusia tetapi juga memberi kehidupan bagi segala jenis makluk hidup di darat, laut dan udara. Maka itu pengertian tungku api meliputi semua hal yang menjamin kesejahteran bagi setiap makluk hidup termasuh manusia. Segala jenis tumbuhan dan makluk darat dan air, saling menghidupkan dan menjamin kelestarian secara alamiah.

Tujuan

  1. Gerakan bersama antara masyarakat warga dan pemerintah dan semua pihak yang peduli yaitu melindungi hak atas sumber daya alam dan mengelolah sumber daya alam demi kesejahteraan masyarakat adat. Perlindungan atas sumber daya alam masyarakat adat khususnya wilayah dusun produktif perlu ada dukungan pemerintah dan masyarakat pemilik hak ulayat agar tidak dimonopoli oleh  pihak lain yang memilik kekuatan modal dan peluang.  Perlindungan hak membutuhkan pengakuan secara legal agar sumber ekonomi dusun tidak digunakan semena-mena dan mengorbankan pemilik dusun. Gerakan penguatan lembaga adat menjadi dukungan dalam proses perlindungan dan pengawasann sumber daya alam masyarakat adat.
  1. Pengelolahan sumber daya alam oleh masyarakat adat setempat telah ada secara tradisonal. Dukungan pemerintah dan pihak yang peduli menjamin akses yang mempermudah gerakan pengelolahan dusun yang lebih effektif dan produktif. Dukungan tersebut sangat penting karena sering masyarakat adat tidak mampu mengelolah sumber daya alam. Ketidakmampuan mengelolah dusun maka peluang-peluang yang mengizinkan dan menjual simber kekayaan alamnya sering terjadi. Kemudahan bantuan langsung dari pemerintah semakin melemahkan aktifitas dan kreatifitas masyarakat mengelolah kekayaan alamnya sendiri . sebaliknya sumber-sumber ekonomi dari keKayaan alam dikuasai oleh masyarakat usaha dan pemerintah yang bukan masyarakat setempat. Percepatan pembangunan di bidang infrakstruktur semakin maraknya sumber kekayaan alam tidak dirawat dan dikelolah dengan baik oleh masyarakat lokal setempat.
  1. Peran gereja dalam kerjasama dengan semua pihak yang berkehendak baik adalah  bagaimana setiap manusia mendapatkan segala kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk bisa hidup secara layak. Hidup layak seseorang mengembangkan dirinya sebagai manusia secara lebih penuh. Termasuk dalam kondisi-kondisi umum seperti adalah lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, fasilitas air bersih, penerapan hukum yang adil, perlindungan terhadap hak-hak dan hak milik, ketersediaan pelayanan-pelayanan bagi kebutuhan yang umum, dan seterusnya. Jadi upaya pembangunan kesejahteraan manusia adalah kewajiban setiap orang yang harus dibangun di atas dasar solidaritas.

Baca Selengkapnya

Back to top button