BADAI PASTI BERLALU: MENEMUKAN KEHENDAK ALLAH DALAM KEGIATAN CYD DI SERUI
Pada hari Sabtu, 22 Juni 2024, perwakilan keempat kontingen CYD dari Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire 27 orang, Paroki Kristus Raja Nabire 7 orang, Paroki Santo Antonius Padua Wonorejo 7 orang, dan Paroki Santo Yosep Nabire Barat sebanyak 6 orang melakukan perjalanan menuju Serui melalui Biak menggunakan KMP Masirei. Sayangnya, dalam pelayaran dari Biak menuju Serui pada Senin 24 Juni 2024, KMP Masirei yang mereka tumpangi mengalami kerusakan. Akibatnya, kapal harus kembali ke Biak untuk perbaikan lebih lanjut. Peristiwa kerusakan kapal di tengah laut ini menarik perhatian saya untuk merefleksikan dan menemukan jejak-jejak kehendak Allah yang mengajarkan kita banyak hal. Kejadian ini merupakan suatu ujian dan hal ini bukanlah kebetulan melainkan suatu rancangan yang terindah bagi para pendamping, para peserta CYD dan bagi para orang tua peserta. Lebih lanjut tentang peristiwa ini, Pastor Paroki Kristus Raja, P. Domi Hodo menegaskan dalam group whatsapp CYD Serui bahwa “Pengalaman ini mirip dengan pengalaman para Murid Yesus dalam Bacaan Minggu Biasa XII kemarin (Mrk. 4:35-40)”. Sementara saya merefleksikan bahwa peristiwa yang dialami tersebut menjadi bagian dari peristiwa Gembira. Berikut refleksi yang dapat saya bagikan bertolak dari kehidupan Bunda Maria ketika kita merenungkan peristiwa-peristiwa gembira dalam doa Rosario:
- Maria Menerima Kabar dari Malaikat Gabriel
Ketika Maria menerima kabar bahwa dia akan menjadi ibu Yesus, dia merespons dengan kerendahan hati dan ketaatan. Ini mengajarkan kita tentang kesiapan untuk menerima rencana Allah, bahkan jika itu berarti menghadapi tantangan dan perubahan dalam hidup kita. Bagaimana kita merespons kabar gembira dalam hidup kita? Kabar gembira dalam hidup kita bisa direspon dengan sukacita dan rasa syukur. Sebagai Orang Muda Katolik yang sedang bergumul menghadapi badai di tengah laut, kita mungkin dapat menghadapinya dengan doa-doa, pujian, atau berbagi kebahagiaan dengan sesama di tengah kecemasan dan ketakutan melanda setiap hati. Janganlah mudah panik atau cemas karena kita masih memiliki iman yang teguh kepada Yesus dan kita masih punya kesempatan berseru memanggil nama Yesus di tengah badai. Karena dengan iman yang teguh kepada Tuhan Yesus, Ia akan membawa kedamaian di tengah kekacauan hidup kita. Ingatlah bahwa sukacita adalah anugerah, dan kita dapat mengucap syukur kepada Tuhan atas setiap berkat yang diberikan.
- Maria Mengunjungi Elisabet
Maria pergi mengunjungi saudara perempuannya, Elisabet, yang juga mengandung Yohanes Pembaptis. Ini menunjukkan pentingnya dukungan dan persaudaraan dalam iman. Bagaimana kita mendukung sesama dalam perjalanan rohaniah kita? Bagaimana kita berbagi sukacita dan rahmat dari Tuhan dengan orang lain? Sebagai Orang Muda Katolik yang terlibat dalam kegiatan rohani CYD, kita perlu berusaha bergandengan tangan dan mempererat tali persaudaraan, melangkah bersama dan saling mengunjungi dengan sukacita, untuk mendukung sesama dalam perjalanan rohaniah. Kita semua harus memiliki kesadaran, mental dan pemikiran seperti itu karena hal ini adalah tugas yang mulia. Beberapa cara berikut ini yang dapat dilakukan pada saat mengunjungi sesama dalam kegiatan CYD dan yang akan menjadi bekal perjalanan hidup kita selanjutnya:
- Doa Bersama: Berdoa bersama dengan orang lain memperkuat ikatan rohaniah kita. Kita dapat berdoa untuk kebutuhan mereka dan meminta dukungan bagi diri kita sendiri.
- Membaca Firman Tuhan: Berbagi ayat Alkitab yang memberkati dan menguatkan iman adalah cara yang baik untuk mendukung sesama. Kita dapat berdiskusi tentang makna dan aplikasi ayat-ayat tersebut bagi perkembangan iman orang muda Katolik.
- Mendengarkan dan Berbicara: Mendengarkan dengan penuh perhatian ketika seseorang berbicara tentang perjalanan rohaniah dan pergumulan hidup mereka. Kita juga dapat berbicara tentang pengalaman kita sendiri dan memberikan dukungan.
- Melayani: Melalui pelayanan, kita dapat menunjukkan kasih Tuhan kepada orang lain. Ini bisa berupa membantu mereka yang membutuhkan, mengunjungi orang sakit, atau terlibat dalam kegiatan sosial.
- Mengajak Orang Lain ke Gereja: Mengajak teman atau keluarga ke gereja adalah cara praktis untuk berbagi sukacita dan rahmat dari Tuhan.
Kita percaya bahwa setiap orang memiliki perjalanan rohaniah yang unik, dan kita dapat saling menguatkan dalam iman kita lewat kegiatan CYD di Serui.
- Yesus Dilahirkan di Kandang Betlehem
Kelahiran Yesus di kandang betlehem mengajarkan kita tentang kerendahan hati dan kesederhanaan. Yesus, sebagai pokok kebenaran, lahir di tempat yang sederhana. Bagaimana kita dapat mengkomunikasikan Yesus sebagai penyelamat dan pembela dalam kehidupan sehari-hari kita teristimewa dalam momen kegiatan CYD? Bagaimana kita mengedepankan kehendak-Nya dalam setiap keputusan kita?
Mengkomunikasikan Yesus sebagai penyelamat dan pembela dalam kehidupan sehari-hari kita adalah suatu panggilan yang mendalam bagi setiap peserta CYD. Maka perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat kita lakukan:
- Doa: Berbicara dengan Yesus melalui doa adalah cara paling langsung untuk mengkomunikasikan kebutuhan kita, memohon pengampunan, dan mencari petunjuk-Nya. Jadikan doa sebagai bagian rutinitas harian kita, bahkan berdoa memanggil nama Yesus di tengah menghadapi gelora badai.
- Membaca Firman Tuhan: Alkitab adalah sumber ajaran dan kehendak Tuhan. Dengan membaca dan merenungkan ayat-ayat Alkitab, kita dapat memahami lebih baik bagaimana Yesus mengajar dan mengarahkan kita untuk melakukan kehendaknya.
- Menjadi Teladan: Dalam tindakan sehari-hari, kita dapat mengedepankan kehendak-Nya dengan menjadi teladan bagi orang lain. Berbicara dengan kasih, memaafkan, dan melayani sesama adalah cara kita menunjukkan karakter Kristus. Keggiatan CYD Serui menjadi momen dimana setiap anggota panitia CYD, para pendamping dan peserta CYD diajak untuk menjadi teladan kasih dan pengampunan bagi sesama.
- Mengambil Keputusan: Ketika kita menghadapi keputusan, kita perlu bertanya, “Apakah ini sesuai dengan ajaran Yesus?” Lagipula ini adalah kegiatan rohani maka berdoa dan mencari panduan dari Alkitab dapat membantu kita mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
- Berbicara tentang Iman: Kegiatan CYD merupakan wadah untuk berbagi cerita dengan teman, keluarga, dan rekan kerja tentang iman kita adalah cara untuk mengkomunikasikan Yesus. Kita diajak untuk melahirkan benih pengetahuan, benih karakter dan benih keterampilan yang benar lewat kesaksian pribadi dan cerita tentang bagaimana Dia telah bekerja dalam hidup kita.
Hal demikian sangat berguna karena setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat menjadi kesempatan untuk mengkomunikasikan Yesus kepada orang lain.
- Yesus Dipersembahkan dalam Bait Allah
Ketika Maria dan Yusuf membawa Yesus ke Bait Allah, mereka mempersembahkan-Nya. Ini mengajarkan kita tentang tanggung jawab orang tua dan komunitas dalam membimbing anak-anak menuju Tuhan. Bagaimana kita mempersembahkan diri kita dan orang-orang yang kita cintai kepada Allah? Bagaimana kita mendukung kegiatan rohaniah seperti CYD?
Mempersembahkan diri kita dan orang-orang yang kita cintai kepada Allah melibatkan komitmen, doa, dan tindakan konkret. Hal-hal yang dapat kita upayakan sebagai berikut:
- Doa: Berdoa untuk diri kita sendiri dan orang-orang terdekat adalah cara untuk mempersembahkan hidup kita kepada Allah. Berdoa untuk kebutuhan mereka, kesehatan, dan pertumbuhan rohaniah.
- Menghadiri Misa dan Sakramen: Mengikuti Misa dan menerima Sakramen Ekaristi adalah cara kita mempersembahkan diri kita kepada Allah. Ini juga memperkuat iman kita dan menghubungkan kita dengan komunitas gereja.
- Melayani Sesama: Melalui pelayanan, kita dapat mempersembahkan waktu dan bakat kita kepada Allah. Terlibat dalam kegiatan seperti CYD (Cenderawasih Youth Day) adalah cara yang baik untuk melayani dan mendukung kegiatan rohaniah.
- Mengikuti Ajaran Gereja: Memahami dan mengamalkan ajaran Gereja Katolik adalah bentuk pengabdian kepada Allah. Ini termasuk menghormati perintah-Nya, mengasihi sesama, dan hidup dalam kesucian.
- Berbicara tentang Iman: Berbicara dengan orang lain tentang iman kita dan bagaimana kita mengalami hadirat Allah dalam hidup kita adalah cara untuk mempersembahkan kesaksian kita.
- Yesus Diketemukan dalam Bait Allah
Perjalanan orang muda Katolik dari Nabire ke Serui menghadapi tantangan dengan kerusakan kapal. Seperti para orang tua, panitia, dan pastor yang mencari anak-anak peserta CYD, kita juga mencari Yesus dalam setiap situasi. Menemukan Yesus dalam badai kehidupan kita adalah perjalanan rohaniah yang mendalam. Melalui setiap peristiwa kehidupan, kita dapat mempercayakan diri kita kepada-Nya:
- Doa dan Refleksi: Ketika kita menghadapi badai, tantangan atau gunangan dalam hidup, carilah Tuhan, ketoklah pintu hati-Nya dan berbicaralah dengan Yesus melalui doa. Berbicara tentang kekhawatiran, ketakutan, dan keraguan kita. Refleksikan pada Firman-Nya dan cari petunjuk-Nya.
- Mengandalkan Janji-Nya: Yesus berjanji bahwa Dia akan selalu bersama kita, bahkan dalam kesulitan dan sesungguhnya tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ingatlah janji ini dan percayakan hidup kita kepada-Nya.
- Mengikuti Teladan-Nya: Yesus mengajarkan tentang ketabahan, kasih, dan pengampunan. Dalam badai kehidupan ini, kita dapat mengikuti teladan-Nya dengan mengasihi sesama, memaafkan, dan tetap teguh dalam iman.
- Bergabung dengan Komunitas Iman: Terlibat dalam komunitas gereja dan berbagi pengalaman dengan sesama Kristen Katolik dapat memberikan dukungan dan menguatkan iman kita.
- Mengandalkan Sakramen: Menerima Sakramen Ekaristi dan Pengakuan dosa adalah cara kita mengalami hadirat Yesus secara nyata. Dalam sakramen ini, kita dapat menemukan penghiburan dan kekuatan. Ingatlah selalu bahwa Yesus adalah sahabat sejati yang selalu siap mendengarkan dan menguatkan kita dalam setiap badai.
Saudara-saudari, semoga kita semua dapat menemukan kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup kita, baik gembira maupun sulit. Percayalah bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Rom 8:28). Marilah kita berbagi sukacita dan mempersembahkan hidup kita kepada-Nya melalui kegiatan rohaniah seperti CYD. Tuhan memberkati kita semua dalam perjalanan iman kita.
BY: DIAKON BASTIAN