KASIH YESUS KRISTUS YANG MEMBEBASKAN DAN MEMPERSATUKAN KITA SEMUA
Oleh: Fr. Yuven Migani Belau
Kasih Yesus Kristus dapat membebaskan dan mempersatukan kita semua dari setiap tindakan hidup kita. Dalam refleksi ini, mengambil inspirasi dari Injil Yohanes 8:1-11, dimana Yesus menunjukkan kasih-Nya kepada seorang wanita yang kedapatan berzina, dan Ia dapat membebaskan dan pengampunan dosanya dengan kasih-Nya. Di sinilah Yesus menunjukkan kasih-Nya yang membebaskan melalui tindakan-Nya terhadap seorang wanita yang tertangkap berzina itu. Dalam konteks ini, Yesus melihat tindakan para ahli Taurat dan orang Farisi, yang membawa wanita itu kepada Yesus, dan mereka bertanya apakah wanita ini harus dirajam, sesuai dengan hukum Taurat. Namun, Yesus berkata kepada mereka; “Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada wanita ini” (lih.Yoh 8:7). Tindakan Yesus ini, mau menunjukkan kepada kita kasih itu muruah hati, membebaskan, mengampuni, tidak menghakimi, memberikan dirinya untuk berbalik ke jalan yang benar, memperbaiki diri, mengakui kesalahannya dan berbalik kepada Allah sumber kasih dan sumber pengampunan.
Nilai kasih ini juga berlandaskan pada kasih yang membebaskan bercerminkan pada pengorbanan Yesus di salib untuk keselamatan kita manusia. Dalam konteks ini sebagaimana ditekanankan dalam Injil Yohanes, kasih yang membebaskan melalui pengorbanan Yesus di Salib bahwa; “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (lih. Yoh 3:16). Kasih Yesus ini, merupakan salah satu bentuk kasih yang membebaskan dan menyelamatan setiap manusia dari; dosa dan kematian untuk memperoleh kehidupan yang kekal.
Oleh karena itu, setiap kita dipanggil menjadi pelaku kasih yang hidup. Kasih akan hidup ketika setiap manusia dapat dibebaskan dari kebencian, kemarahan, kejahatan, ketakutan, dan egoisme dalam dirinya, untuk membangun kehidupan bersama dengan sesama demi nilai kasih Allah. Kasih Allah merupakan sumber kasih bagi setiap manusia untuk melanjutkan kasih-Nya di dunia ini. Kasih adalah karunia Allah bagi kita semua, karena itu manusia diajak untuk bersyukur kepada Allah atas kasih-Nya. Kasih Allah adalah hukumnya wajib bagi setiap manusia untuk dapat mewartakan kasih-Nya bagi semua orang. Artinya bahwa kasih meruntuhkan semua tembok pemisah antar manusia dengan Allah dan membangun jembatan pemersatu yang mengangkat setiap pribadi manusia dalam satu kesatuan yang universal.
Allah mengasihi setiap kita dengan tulus, maka kitapun wajib mengasihi dan mencintai sesama dengan kasih yang tulus. Oleh karena itu, hidup kitapun haruslah menjadi saksi atas kasih Allah itu dalam Kristus, karena Allah itu baik dan besar kasih setia-Nya kepada kita semua. Melalui Kasih Allah kita semua dipanggil untuk menjalani kehidupan bersama sebagai satu keluarga Allah. Keindahan kehidupan bersama sebagai saudara “Sunggu alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun dalam” (lih. Mzm 133) kasih-Nya. Pesan Masmur ini menggambarkan keindahan dan ajakan untuk hidup bersama dalam persaudaran dan kerukunan, yang merupakan buah relasi yang baik dan benar yang menjamin berkembangnya perdamain (lih. Mzm. 85:11-13) dalam hidup bersama sebagai satu keluarga Allah.
Kehidupan bersama mengarah pada nilai kasih. Nilai kasih mengajarkan kepada kita untuk saling mendorong dan menentang kita untuk menjadi garam dan terang (lih. Mat 5-13-16) dan menghasilkan buah (lih. Yoh 15:16); bagi sesama yang lain untuk menjadi pelopor perdamaian dan menjaga nilai kerukunan (lih. Mat 5:9) demi kehidupan atas dasar nilai-nilai Kerajaan Allah yang membebaskan. Artinya bahwa nilai kasih dapat mempersatukan, dan mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antar manusia dan Tuhan, di mana setiap manusia diajak untuk saling mendukung dan mencintai tanpa memandang perbedaan apapun itu suku, budaya, ras dan warna kulit.
Diakhir refleksi ini, Kasih-Nya mengajak kita semua untuk membangun komunikasi yang damai, Komunikasi damai merupakan cerminan jiwa, permukaan dari inti cinta yang tidak terlihat oleh mata. Maka itu, kita semua dipanggil untuk mencari, mewartakan, dan menghidupi kebenaran kasih Allah itu dalam hidup bersama, sebagai satu persekutuan sejati. Karena kasih adalah inti dari ajaran Yesus di dalam Injil, yang membebaskan kita dari dosa, hukuman, dan penderitaan dalam setiap tindakan hidup kita. Dan kasih-Nya mengampuni sebagaimana Yesus mengampuni wanita yang berzina, menyembuhkan orang sakit, mengorbankan diri-Nya di salib, hingga berdoa untuk musuh-musuh-Nya. Hal ini Yesus menunjukkan kasih-Nya. Kasih-Nya adalah kekuatan yang memulihkan dan kebebasan bagi umat manusia di dunia.




