Majalah Gaiya

SMAK SANTO IGNATIUS TIMIKA GAGAS PEKAN CAHAYA 2025, SEPEKAN TERANG UNTUK ANAK PAPUA

KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Ignatius, dibawah naungan Yayasan Pendidikan Puncak Jaya (YPPJ), di tengah geliat pendidikan dan kehidupan iman di Mimika, siap melaksanakan sebuah perayaan iman dan kreativitas anak muda Katolik yang bertajuk “Pekan Cahaya” dalam rangka Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025.

‎Pekan Cahaya 2025, yang digagas oleh SMAK St. Ignatius Timika yang bekerjasama dengan Komisi Kitab Suci Keuskupan Timika, akan dilangsungkan selama sepekan penuh, mulai 22 hingga 27 September 2025.

‎Ketua Panitia, Merpani Adii, atau akrab disapa Ibu Sisil, menuturkan bahwa kegiatan ini muncul dari kerinduan agar SMAK St. Ignatius meninggalkan jejak yang berkesan.

‎“Kegiatan ini merupakan kegitan rutin tahunan, hanya saja ini tahun terakhir SMAK St. Ignatius ada di Timika, maka Kami ingin membuat sesuatu yang lebih besar, tidak hanya melibatkan SMP tetapi juga SMA, SMK, dan paroki. Kami menggandeng Komisi Kitab Suci karena hajatan mereka sama, yakni merayakan Bulan Kitab Suci Nasional,” ungkapnya.

‎Nama Pekan Cahaya dipilih bukan tanpa alasan. Panitia ingin kegiatan ini tidak hanya berhenti pada tiga hari perlombaan, tetapi benar-benar menjadi sepekan yang penuh terang. “Kami mau membawa cahaya bagi yayasan, bagi dunia pendidikan, juga sosial. Cahaya yang menumbuhkan harapan,” tambah Ibu Sisil.

‎Mengusung ciri khas Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), panitia menyiapkan lomba-lomba yang mengasah iman, bakat, sekaligus kreativitas anak-anak muda. Ada lomba Mazmur, Baca Kitab Suci, Cerdas Cermat Isi Kitab Suci (CCIK), Bertutur Kitab Suci, Drama Musikal bertema Kitab Suci, hingga Paduan Suara.

‎Peserta datang dari berbagai sekolah dan paroki. Tingkat SMP diikuti oleh YPJ Kuala Kencana, SATP, SMP Negeri 2, dan SMP YPPK St. Bernardus. Sementara tingkat SMA/SMK melibatkan 10 sekolah, mulai dari SMA Negeri 1 hingga SMK Tunas Bangsa. Tak ketinggalan, empat paroki besar di Timika yaitu: Paroki St. Petrus SP3, Paroki St. Sesilia SP2, Katedral Tiga Raja, dan Paroki St. Stefanus Sempan ikut ambil bagian.

‎Mengusung tema “Allah Sumber Pembaruan Sejati” dan sub tema, “Bersama Allah, Sumber Pembaruan, Anak Muda Papua Berkarya”, Pekan Cahaya menekankan pentingnya belajar, berjuang, dan berani berkarya. Tema ini lahir dari harapan bahwa anak-anak Papua bukan hanya penerima ilmu, melainkan juga pembawa perubahan.

‎“Kami ingin anak-anak Papua percaya diri bahwa mereka bisa. Bisa bersuara, bisa berkarya, bisa menjadi terang,” tegas Ketua panitia.

‎Tak hanya lomba, rangkaian acara juga diwarnai kegiatan khusus untuk remaja dan orang muda Katolik. Melalui Carrier Day dan Seberkat (Sehari Bersama Remaja dan Orang Muda Katolik), mereka akan diajak terlibat dalam aktivitas yang menyentuh aspek jasmani, rohani, dan sosial.

‎Ada cek kesehatan gratis, donor darah, senam sehat, hingga talk show inspiratif. Acara puncak ditutup dengan Kebangunan Rohani Katolik (KRK) yang diharapkan menjadi momen pembaruan iman anak-anak muda Katolik Timika. Carrier Day sendiri akan digelar di SMK Tunas Bangsa, sementara KRK dan Seberkat berlangsung di Gedung Eme Neme Yauware.

‎Seluruh rangkaian akan diawali dengan Perayaan Ekaristi pada Senin, 22 September 2025. Perayaan ini akan dipimpin oleh Pastor Dominikus Dulione Hodo, Pr., Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Timika, dengan konselebran Pastor Yosias Wakris, Pr.. Ekaristi menjadi sumber cahaya, sekaligus peneguhan bahwa seluruh kegiatan berakar pada Sabda Allah.

‎Penutupan akan dilaksanakan pada Sabtu, 27 September 2025 dengan acara puncak Carrier Day dan Seberkat yang diharapkan meriah dan berkesan bagi seluruh peserta.

‎Pekan Cahaya 2025 mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, antara lain Komisi Kitab Suci Keuskupan Timika, YPMAK, Triola, WKRI DPD Keuskupan Timika, PT. Freeport Indonesia, serta donatur pribadi. Dukungan ini menunjukkan bahwa kegiatan iman dan pendidikan bagi generasi muda mendapat perhatian serius dari gereja maupun lembaga sosial.

‎Dengan semangat kolaborasi ini, panitia berharap Pekan Cahaya bukan hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga perayaan iman, perjumpaan antar generasi muda, dan cahaya yang menyalakan harapan bagi masa depan anak-anak Papua. *** JIMMY RAHADAT

Allo
Author: Allo

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button