KURSUS PENGGERAK PASTORAL KELUARGA KEUSKUPAN TIMIKA: MEMBEKALI PASANGAN SUAMI ISTRI UNTUK MENJADI SAHABAT KELUARGA
KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Komisi Keluarga Keuskupan Timika menyelenggarakan Kegiatan Kursus Penggerak Pastoral Keluarga di Aula Loresa, Kompleks Biara SCJ, SP3. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, yakni 8–9 Februari 2025, mengusung tema “Menjadi Sahabat Keluarga yang Berziarah dalam Pengharapan.”
Kegiatan ini diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Administrator Keuskupan Timika, Pastor Marthen E. Kuayo, yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Komisi Keluarga Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Pastor Yohanes Aristanto Heri Setiawan, MSF, Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Timika, Ibu Anselma Doo, serta Sekretaris Komisi Keluarga Keuskupan Timika, Pastor Yohanes Haryoto, SCJ.
Kursus ini bertujuan untuk membekali pasangan suami istri agar dapat berperan aktif menjadi penggerak keluarga dalam mendukung para pastor di tingkat paroki maupun dekenat. Para peserta berasal dari enam dekenat, yaitu Dekenat Teluk Cenderawasih, Dekenat Kamuu-Mapia, Dekenat Tigi, Dekenat Paniai dan Dekenat Moni-Puncak Jaya, masing-masing diwakili oleh dua pasangan suami istri serta satu koordinator (masing-masing 5 orang). Sementara itu, Dekenat Mimika-Agimuga mengirimkan perwakilan pasangan suami istri dari setiap paroki yang ada di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai sekitar 50an orang.
Materi utama dalam kursus ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi Keluarga KWI, Pastor Aristanto, MSF. Selama dua hari, para peserta dibekali dengan berbagai wawasan dan keterampilan terkait pendampingan keluarga dalam konteks pastoral.
Kegiatan ini akan diakhiri dengan ziarah ke makam almarhum Mgr. John Philip Saklil, yang merupakan penggagas Gerakan Tungku Api Keluarga, untuk memohon bimbingan dan restu. Kursus Penggerak Pastoral Keluarga ini sendiri merupakan bagian dari Gerakan Tungku Api Keluarga Keuskupan Timika.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar para peserta, khususnya para koordinator di dekenat-dekenat dan pasangan suami istri yang telah mengikuti kursus, dapat bergerak bersama dalam merangkul serta menjadi penggerak bagi keluarga-keluarga di dekenat dan paroki masing-masing. Dengan demikian, pastoral keluarga dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi kehidupan umat di Keuskupan Timika.***ANW
