DEKLARASI PENOLAKAN PERUSAKAN ALAM OLEH ORANG MUDA KATOLIK (OMK) DEKENAT MIMIKA-AGIMUGA KEUSKUPAN TIMIKA
Kami, Orang Muda Katolik (OMK) Dekenat Mimika-Agimuga Keuskupan Timika, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai pengikut Kristus, menyatakan:
1. Menyadari bahwa alam Papua adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sebagaimana tertulis dalam ensiklik Laudato Si’ oleh Paus Fransiskus, “Bumi adalah rumah kita bersama yang harus kita jaga dengan cinta dan perhatian.” Alam Papua adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang kaya dan unik, memberikan kehidupan bagi manusia, flora, dan fauna, serta menjadi tempat sakral bagi masyarakat adat Papua.
2. Menegaskan bahwa setiap perusakan lingkungan adalah pelanggaran terhadap martabat manusia dan kehendak Tuhan.
Dalam Laudato Si’ (LS 2), Gereja mengajarkan bahwa kerusakan lingkungan adalah dosa terhadap alam dan terhadap sesama manusia, terutama kaum miskin yang paling rentan terhadap dampaknya. Setiap eksploitasi yang mengabaikan keberlanjutan adalah bentuk penghancuran karya Tuhan yang suci.
3. Menolak keras segala bentuk perusakan alam di tanah Papua.
Kami mengecam perusakan hutan, pencemaran air, dan pengrusakan tanah adat demi kepentingan ekonomi semata. Sebagaimana ditegaskan dalam Compendium of the Social Doctrine of the Church (CSDC 466), eksploitasi sumber daya alam harus mempertimbangkan keadilan antar generasi, sehingga tidak mengorbankan keberlanjutan kehidupan di masa depan.
4. Mengajak semua pihak untuk bertanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan alam Papua.
Dalam Laudato Si’ (LS 13), Paus Fransiskus menegaskan bahwa panggilan untuk melestarikan lingkungan adalah panggilan universal yang mengharuskan semua pihak – pemerintah, perusahaan, dan masyarakat – untuk bertindak bersama demi melindungi alam sebagai wujud cinta kasih kepada sesama dan kepada Tuhan.
5. Berkomitmen menjadi penjaga dan pelindung alam Papua.
Sebagai generasi muda, kami berpegang pada seruan Gereja untuk menjadi “pelindung ciptaan” (LS 217). Kami berkomitmen untuk terus terlibat dalam upaya konservasi, melindungi hutan dan keanekaragaman hayati, serta memperjuangkan keadilan ekologis sebagai bentuk nyata iman kami.
6. Memohon dukungan dari seluruh umat dan Gereja Katolik.
Kami memohon kepada Gereja agar terus menjadi suara kenabian yang membela lingkungan dan masyarakat adat, sebagaimana seruan Synod of Bishops for the Pan-Amazon Region untuk mendukung masyarakat lokal dalam mempertahankan hak atas tanah dan menjaga harmoni dengan ciptaan.
Kesimpulan
Kami percaya bahwa menjaga alam Papua adalah wujud nyata cinta kepada Sang Pencipta, seperti dikatakan dalam Laudato Si’ (LS 67): “Kita tidak memisahkan hubungan dengan Allah dari hubungan dengan sesama dan dengan alam.” Dengan semangat kasih dan keadilan, kami berkomitmen menjaga tanah Papua sebagai bagian dari iman dan tanggung jawab kami kepada Tuhan.
Dekenat Mimika-Agimuga, Keuskupan Timika
Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) Ke-39, Minggu, 24 November 2024.