Majalah Gaiya

BERLANGSUNG SERU, TIGA PESERTA LOMBA BACA KITAB SUCI KYD DIPAKSA LANJUT KE BABAK TAMBAHAN

KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Tiga dari sebelas peserta lomba baca Kitab Suci bahasa Indonesia dalam acara Kamapi Youth Day (KYD) tahun 2024 di Paroki St. Petrus Mauwa dipaksa untuk lanjut ke babak tambahan.

Ketiga peserta perwakilan dari tiga paroki, peserta KYD ini sama-sama memperoleh nilai tertinggi yaitu dengan skor 770. Hal ini menyebabkan tim juri memutuskan untuk melanjutkan ke babak tambahan agar dapat menetapkan juara satu, dua, dan tiga.

Ketiga paroki itu adalah Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani, Paroki St. Maria Imaculata Moanemani, dan Paroki St. Maria Ratu Rosari Idakebo.

Perlombaan baca Kitab Suci pada KYD ini dibagi dalam dua kategori yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Mee. Perlombaan ini dilangsungkan secara bersama-sama di gedung Gereja Katolik Paroki St. Petrus Mauwa.

Dekan Dekenat Kamapi, Pastor Rufinus Madai Pr., mewakili tim juri lomba baca Kitab Suci bahasa Mee mengatakan, membaca Kitab Suci tidak seperti membaca buku bacaan atau puisi tetapi bagaimana cara pembaca Kitab Suci dapat menyampaikan Sabda Tuhan agar dapat dimengerti. Baca dengan suara dan intonasi yang jelas.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Jimmy Rahadat, mewakili tim juri baca Kitab Suci bahasa Indonesia. Ia juga mengatakan, membaca Kitab Suci harus memperhatikan tanda baca, intonasi, serta artikulasi yang baik sehingga Sabda Tuhan dapat dimengerti oleh umat yang mendengarkan.

Selain itu, tim juri juga mengharapkan dan berpesan agar semua peserta lomba terus mengembangkan diri, latihan setiap saat agar ke depan dapat menjadi pembaca Kitab Suci di paroki dan stasi sebagai pelayan Sabda.

Ketua Komisi Kepemudaan Dekenat, Alex Pigai, mengatakan, jangan berkecil hati, ini proses belajar sehingga yang mendapat juara dapat meningkatkan kemampuan, dan yang belum berhasil harus tetap terus belajar supaya ke depan bisa tampil dengan kesiapan yang lebih baik dan dapat hasil yang memuaskan.

“Intinya bahwa Kitab Suci yang kita baca adalah Sabda Tuhan, Tuhan sendiri yang akan menilai. Sebagai manusia, kami tim juri menilai sesuai kemampuan tim juri,” kata Alex.

“Yang dapat juara jangan merasa sombong, dan juga yang belum dapat juara jangan berkecil hati. Semua bertujuan untuk melayani Tuhan, Sang Sabda itu sendiri,” ucapnya lagi.

Alex berpesan agar peserta lomba jangan lupa berbagi ilmu dengan teman-teman di paroki sehingga semua yang ingin mengembangkan kemampuan membaca Kitab Suci dapat melayani Tuhan dengan baik.

Ini hasil perlombaan Baca Kitab Suci Bahasa Indonesia: Juara 1 diraih oleh peserta dari Paroki St. Petrus Mauwa, Juara 2 diraih oleh peserta dari Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani dan Juara 3 diraih oleh peserta dari Paroki Kristus Penebus Timepa.

Sementara hasil lomba baca Kitab Suci Bahasa Mee: Juara 1 diraih oleh peserta dari Paroki St. Maria Imaculata Moanemani, Juara 2 diraih oleh peserta dari Paroki Maria Menerima Kabar Gembira Bomomani dan Juara 3 diraih oleh peserta dari Paroki St. Maria Ratu Rosari Idakebo. ***JIMMY & ALLO

Keuskupan Timika

Official WEB Keuskupan Timika di kelola oleh Komisi Komunikasi Sosial

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button