Majalah Gaiya

BERSAMA MENYAMBUT FAJAR BARU: TAHUN BARU DAN CERITA BARU

Oleh: Fr. Yuven Migani Belau

Menyambut Tahun baru adalah simbol pembaruan, awal yang baru dan kesempatan untuk memulai perjalanan hidup yang lebih baik. Bagi umat Kristiani, perayaan Tahun Baru tidak hanya sekadar menyambut pergantian kalender, tetapi juga sebagai waktu refleksi, pengharapan, dan doa untuk berkat yang baru. Seperti fajar yang terbit di pagi hari, Tahun Baru mengingatkan kita semua akan kemungkinan baru yang datang, memberi cahaya untuk mengatur setiap langkah hidup kita ke depan bersama Fajar Baru dan harapan baru bersama.

Pentingnya Memulai Tahun Baru dengan Semangat Baru

Memulai hidup ditahun yang baru adalah harapan setiap manusia. Dalam ajaran Gereja, menyambut tahun baru adalah momen dimana manusia untuk dapat merenungkan apa yang telah dilalui dan bagaimana manusia dapat menjadi pribadi yang lebih baik dalam kehidupan yang akan datang. Paus Fransiskus dalam homilinya sering mengingatkan setiap kita bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri, berbuat baik, dan melayani sesama.

Dalam pesan Natal tahun 2023, Paus Fransiskus menekankan pentingnya harapan sebagai kekuatan utama dalam menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan bijaksana. Dengan demikian Paus Fransiskus berpesan kepada kita bahwa: “Setiap tahun baru membawa kita pada sebuah kesempatan untuk melihat dunia dengan mata yang lebih penuh harapan, untuk menanggapi tantangan hidup dengan hati yang penuh kasih dan tindakan yang penuh dengan belas kasihan. Tidak ada tahun yang terlalu gelap untuk membawa perubahan positif bagi diri kita dan bagi dunia” (Paus Fransiskus: 2023) dalam hidup bersama sebagai satu keluarga.

Menghadapi Tantangan dengan Kekuatan Iman

Pada suatu kesempatan Paus Fransiskus juga mengajak umat untuk tidak takut menghadapi tantangan yang mungkin datang di tahun yang baru. Dunia sering kali penuh dengan ketidakpastian, tetapi iman kepada Tuhan memberi kita kekuatan untuk terus maju. Dalam pesan doa pada perayaan Tahun Baru, Paus mengungkapkan bahwa: “Tahun baru adalah peluang untuk merenung, berdoa, dan membiarkan Tuhan membimbing langkah kita. Seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus, kita dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia. Dengan iman dan kasih, kita bisa membawa cahaya di tempat-tempat yang gelap dan menjadi agen perubahan yang baik bagi masyarakat kita” (Paus Fransiskus: 2023) dan bagi diri kita demi membangun hidup yang baru.

Pembaruan dalam Roh dan Tubuh

Dalam setiap kehidupan manusia memiliki berbagai macam aspek kehidupan tetapi salah satu aspek terpenting dari perayaan Tahun Baru bagi umat Kristiani adalah pembaruan rohani. Paus Fransiskus mengutip dari dokumen Konsili Vatikan II dalam Gaudium et Spes mengingatkan kita, khususnya hidup sebagai seorang Kristiani berarti terus-menerus memperbaharui diri dalam Roh Kudus, menerima berkat dan anugerah dari Tuhan, serta berkomitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik setiap hari.

Oleh karena itu, dalam Konsili Vatikan II melalui Gaudium et Spes menegaskan kita semua dipanggil untuk menghidupi kasih Kristus dalam dunia, melalui tindakan konkret yang membangun persaudaraan dan menghormati setiap orang, tanpa memandang status atau latar belakang, karena “Hanya dengan kasih yang tulus kepada sesama, kita dapat mewujudkan dunia yang lebih penuh dengan kedamaian dan persaudaraan” (GS 56). Pesan dan ajakan dokumen Gaudium et Spes menekankan panggilan Gereja dan umat untuk membangun kerja sama dalam dunia sosial dengan tujuan mewujudkan keadilan, kedamaian, dan solidaritas dalam hidup sesame sebagai saudara dan saudarinya.

Setiap manusia dipanggil untuk mewartakan misi Gereja untuk terlibat dalam dunia modern ini serta memajukan martabat manusia dan bekerja sama demi kesejahteraan seluruh umat manusia. Hal ini berkaitan erat dengan tema pembaruan dalam Tahun Baru sebagai kesempatan untuk memperbarui komitmen kita untuk pelayanan sosial dan mengupayaan kebaikan hidup bersama! Sebagaimana ditekankan dalam Gaudium et spes bahwa pentingnya: “Gereja harus terlibat dalam dunia untuk membentuk sebuah komunitas umat manusia yang lebih adil dan manusiawi, menjaga martabat setiap pribadi” (GS 1). Artinya bahwa pembaruan ini tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga mencakup pembaruan sosial dan seluruh ciptaan di dunia ini pada zaman modern ini.

Pesan-pesan yang ditekankan diatas sangat relevan bagi kita yang ingin menyambut tahun baru dengan semangat baru. Setiap hari adalah kesempatan untuk menciptakan cerita baru dalam kehidupan kita dengan mengikuti ajaran Kristus, berbuat baik kepada sesama, serta menjaga hati dan pikiran tetap terbuka untuk bekerja sama dalam memperbaiki dan membangun hidup bersama di dunia ini.

Tahun Baru Mengubah Dunia Melalui Kasih dan Pelayanan

Pribadi orang atau semua orang, Tahun Baru membawa berbagai macam resolusi sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri dalam banyak aspek kehidupan dengan penuh kasih. Sebagai umat Kristiani, kita juga diajak untuk membuat resolusi rohani, seperti memperdalam iman, mengasihi sesama dengan lebih tulus, serta berkomitmen untuk hidup lebih bersyukur. Paus Fransiskus dalam pesan Natalnya pada tahun 2023 mengatakan: “Cinta adalah kata kunci dalam setiap perjalanan hidup kita. Tahun baru adalah peluang untuk mulai menulis cerita baru, dengan mengutamakan kasih dan pengampunan. Semoga kita menjadi saksi kasih Kristus di tengah dunia yang penuh tantangan ini” (Paus Fransiskus: 2023).

Di dalam Gereja, kita juga diingatkan bahwa perayaan Tahun Baru tidak hanya tentang resolusi pribadi, tetapi juga tentang komunitas. Gereja mengajarkan bahwa kita adalah bagian dari tubuh Kristus yang lebih besar, dan sebagai anggota tubuh itu, kita dipanggil untuk melayani, mengasihi, dan membantu mereka yang membutuhkan. Paus Fransiskus sering berbicara juga tentang Fratelli Tutti, ajakan kepada setiap manusia untuk membangun dunia yang lebih adil dengan penuh kasih.

Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk melangkah bersama, berdoa dan berusaha bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik. berhubungan dengan gagasan menyongsong Tahun Baru dengan pembaruan dalam hubungan sosial dan komunitas dengan penuh kasih. Sebagaimana ditekankan oleh Paus Fransiskus dalam ensiklik Fratelli Tutti bahwa “Tidak ada yang lebih menyatukan manusia selain cinta dan kepedulian terhadap yang lain, terlepas dari perbedaan mereka” (FT 19), dan membangun jembatan kasih serta menciptakan dunia yang adil.

Refleksi Menyongsong Tahun Baru dengan Pengharapan

Menyambut Tahun Baru adalah kesempatan untuk meninggalkan masa lalu dan membuka lembaran baru dalam hidup kita. Ini adalah waktu untuk merenungkan semua pengalaman yang telah membentuk kita, baik suka maupun duka, serta mempersiapkan hati dan pikiran untuk apa yang akan datang. Dengan iman yang teguh dan semangat yang baru, kita dapat bersama-sama membangun cerita baru cerita yang lebih baik, lebih penuh kasih, dan lebih bermakna.

Mengutip pesan Paus Fransiskus dalam homilinya pada malam Tahun Baru 2023 mengajak semua umat manusia dan berpesan: “Mari kita menyambut tahun yang baru dengan penuh pengharapan. Kita tidak tahu apa yang akan datang, tetapi kita tahu bahwa Tuhan selalu berjalan bersama kita. Tahun baru adalah perjalanan baru menuju kasih, perdamaian, dan persaudaraan” (Paus Fransiskus: 2023). Karena Tahun Baru ini juga merupakan waktu untuk bersyukur atas segala berkat yang telah kita terima dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita di zaman modern ini.

Mari kita bersama-sama menyambut fajar baru, tahun baru, dengan hati yang penuh harapan, semangat, dan kesiapan untuk menjadi agen perubahan dalam dunia ini. Dengan iman, doa, dan pelayanan, kita bisa menulis cerita baru yang penuh dengan cahaya dan kasih, sesuai dengan kehendak Tuhan Allah yang selalu mendampingi kita dimana dan kapan saja kita hidup. Oleh karena itu, kita dipanggil dan diajak untuk merenung dan bertindak dalam semangat persaudaraan, serta memulai cerita baru dalam kehidupan kita dengan komitmen yang lebih kuat untuk hidup bersama dalam kedamaian dan kasih. Bersama bersyukur dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal karena “Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!” (lih. Mzm 118:24) dalam hidup bersama sebagai satu keluarga Allah.

Keuskupan Timika

Official WEB Keuskupan Timika di kelola oleh Komisi Komunikasi Sosial

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button