KEPEDIHAN DI STASI ST. PAULUS OGOMO: PERMOHONAN UNTUK PEMULIHAN PENDIDIKAN

KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Kepedihan menyelimuti Pengurus Gereja Stasi St. Paulus Ogomo, yang terletak di Distrik Agisiga, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, bersama Pastor Paroki St. Fransiskus Xaverius Titigi, Pastor Yoseph Bunai, Pr. Mereka terguncang dan tak dapat menahan air mata saat menyaksikan keluhan umat setelah misa hari Minggu Biasa yang ke VI.
Ketika Bapak Alowisius Weya dan Pastor Yoseph Bunai, Pr. mendengarkan keluhan umat, air mata mereka mengalir karena menyadari betapa matinya dunia pendidikan di tempat itu telah berlangsung selama kurang lebih 12 tahun. Proses belajar mengajar tak berjalan, menyebabkan banyak generasi muda yang masih berumur SD terlantar.
Mereka merasa terbatas karena tidak memiliki kewenangan untuk mengatur Sekolah Dasar (SD) Inpres yang menjadi fokus keluhan masyarakat. Namun, mereka bersedia mendengarkan dan berusaha membantu mencari solusi.
Beberapa umat datang kepada Pastor Yoseph, meminta bantuan untuk menghadirkan YPPK (Yayasan Pendidikan Persekolaan Katolik) agar proses belajar mengajar dapat berjalan dan ditanggungjawabkan oleh paroki. Namun, Pastor tidak bisa memberikan jawaban pasti karena keadaan SD Inpres yang belum jelas. Apakah sekolah itu benar-benar mati atau hanya karena ketidakaktifan guru atau masalah lainnya, semua masih menjadi tanda tanya.
Pastor menyampaikan keprihatinannya kepada masyarakat dan berjanji akan berupaya menemukan jawaban dari Dinas Pendidikan terkait status SD Inpres di Ogomo. Jika memang SD Inpres tersebut sudah tidak aktif, Pastor Yoseph akan mengupayakan prosedur untuk mendirikan SD YPPK di Ogomo. Namun, tanpa kepastian, Pastor Yoseph tidak bisa mengambil alih tanggung jawab mengatur SD Inpres yang menjadi domain pemerintah.
Dalam rangka mengatasi keprihatinan masyarakat di Agisiga, Pastor Yoseph memohon dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menjawab kerinduan Umat. Apakah SD Inpres Ogomo masih aktif atau tidak, perlu dilakukan pemulihan segera untuk proses belajar mengajar. Jika memang tidak aktif, mereka akan mencari cara bersama untuk mengaktifkan sekolah yang ada atau membawa SD alternatif ke wilayah tersebut. ***P. YOSBUN, PR
