TUTUP TAHUN ADALAH SYUKUR DAN BUKA TAHUN ADALAH RAHMAT BAGI PAROKI SANTO YOHANES PEMBABTIS BILAI DAN PAROKI SANTO PETRUS MBUGULO
KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Bilai, 31 Desember 2023, Paroki Santo Yohanes Pembabtis Bilai dan Paroki Santo Petrus Mbugulo bersatu dalam perayaan syukur atas berakhirnya satu tahun dan membuka lembaran baru menuju tahun yang baru, dilangsungkan bersama di Stase Janggetagapa. Stase ini menjadi saksi sejarah perjalanan paroki sejak disahkannya Paroki Santo Petrus Mbugulo pada 19 November 2019 oleh Pastor Administrator Diosesan Keuskupan Timika, P. Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr.
Dalam perjalanan sejarahnya, Stase Janggetagapa menghadapi tantangan yang unik, dimana umatnya terbagi menjadi dua sejak disahkannya paroki baru. Pastor Paroki, P. Silvester Ekowaagaibi Dogomo, Pr mengenang upaya pemecahan masalah, menyampaikan bahwa surat pastoral pernah dikirimkan agar umat membagi hari ibadah antara Paroki Bilai dan Mbugulo.
Dalam perayaan syukur pada 31 Desember 2023, Pastor Paroki menekankan pentingnya kehidupan keluarga. Ia mengingatkan umat akan perlindungan Tuhan dan pertolongan-Nya, sebagaimana Keluarga Kudus Nazaret, yakni Sang Bayi Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yusuf. Pastor Paroki menyoroti perselisihan yang terjadi dalam keluarga besar Stase Janggetagapa dan menekankan bahwa Tuhan mempertemukan mereka kembali sebagai keluarga dalam perayaan syukur dan tutup tahun.
Menghadapi perpecahan selama empat tahun terakhir akibat pilihan Paroki domisili, Pastor Paroki bersama Dewan Paroki dan Panitia Natal mengadakan pertemuan untuk mencari solusi. Keputusan yang diambil adalah memberikan status tetap kepada kedua Stase, dengan syarat keduanya harus membangun gereja masing-masing pada tahun 2024.
“Pertentangan dan perselisihan selama empat tahun ini telah didamaikan dengan kehadiran keluarga kudus Nazaret pada pesta Keluarga Kudus Nazareth ini,” ujar Pastor Paroki. Ia menekankan pentingnya damai dalam keluarga besar Stase Janggetagapa dan memberikan peringatan tegas bahwa jika terjadi perselisihan lagi, salah satu Stase akan ditutup.
Kedua Stase sepakat untuk mengakhiri perselisihan dan telah menyiapkan tempat untuk membangun gereja, masing-masing dengan Santo pelindungnya. Ketua BPGS dari kedua Stase saling bersalaman dan berpelukan sebagai tanda perdamaian.
Pada akhir perayaan Ekaristi buka tahun 2024, umat dari kedua paroki, GKII, GKIP, dan Advent bersatu dalam acara bakar batu sebagai simbol persatuan, persahabatan, dan persaudaraan. Pastor Paroki menyatakan bahwa keputusan yang diambil bersama telah dikukuhkan dengan kehadiran Sang Santa Perawan Maria Bunda Allah, memberikan harapan penyertaan dalam tahun yang baru.
Dengan demikian, perayaan syukur dan buka tahun ini menjadi momentum penyatuan dan harapan bagi kedua paroki serta umat yang terlibat dalam perjalanan panjang menuju kedamaian dan kesatuan. *** P.SEED.