Warta Paroki

BERSAMA “SANG SABDA” MENUJU PEMULIHAN RELASI DAN RESTORASI IMAN

KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Senin, 01 September 2025 Komisi Pewartaan dan Dewan Paroki St. Petrus Mauwa, Dekenat Kamapi, Keuskupan Timika menyelenggarakan Pertemuan Tim Pewarta dalam rangka Pembekalan Bahan Pendalaman selama Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Tahun 2025.

Sekitar Pukul 14:00 WP para Pewarta senior dan Pewarta junior datang ke Pastoran Paroki dari Rumah masing-masing. Cuaca hari ini dingin membeku dengan sedikit gerimis yang menantang raga meninggalkan perapian hangat dalam Honai. Tidak banyak pewarta yang dapat hadir karena  faktor cuaca yang suram. Namun ini bukanlah kendala. Hampir mayoritas pewarta sudah hadir.

Sekitar Pukul 15:50 WP kegiatan baru dimulai dengan doa pembuka, dibuka oleh diakon Markus Auwe. Agenda pembahasan seputar: 1) Pengenalan Bahan, 2) Pendalaman Bahan, dan 3) Aksi Nyata BKSN. Frater Siorus Degei, Pewarta Yuli Tebai, dan Diakon Markus Auwe bergiliran menyampaikan sedikit pembacaan mereka masing-masing atas Bahan Pendalaman Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) yang dikeluarkan oleh Komisi Kitab Suci KWI, Pastor Albertus Purnomo OFM dan saudara YM Seto Marsunu CS.

Tema Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Tahun 2025 adalah ALLAH SUMBER PEMBARUAN RELASI DALAM HIDUP dengan kutikan suci dari Kitab Zakaria “Kembalilah Kepada-Ku, Maka Aku pun akan kembali Kepadamu” (Za. 1:3). Ada empat tema utama selama empat pekan perziarahan bersama Sang Sabda, yakni: a) pembaharuan relasi dengan diri sendiri; b) pembaharuan relasi dengan sesama; c) Pembaharuan relasi dalam keluarga, d) pembaharuan relasi dengan Allah.

Diakon Markus Auwe menegaskan empat tema sentral yang akan menjadi primadona pendalaman iman di umat akar rumput, yang meliputi relasi Aku dengan Diriku, Relasi Aku dan Sesama, Relasi Aku dengan Keluarga, dan Relasi Aku dengan Allah. Ia menambahkan relasi Aku dengan Alam, dan Relasi Aku dengan Leluhur.

“Tema Bulan Kitab Suci Nasional tahun ini adalah Allah Sumber Pembaharuan Relasi dalam Hidup. Dalam empat Pekan Pendalaman ada empat tema yang akan kita renungkan bersama umat, yakni Relasi Aku dan Diriku, Relasi Aku dan Sesama, Relasi Aku dan Keluarga, dan Relasi Aku dan Tuhan. Kita akan menambahkan dua relasi berdasarkan konteks lokal kita, yakni Relasi Aku dan Alam, juga Relasi Aku dan Leluhur” ungkapnya dalam sesi pertama pengenalan bahan.

Frater Siorus Degei memberikan sedikit ringkasan tentang konteks perenungan iman yang terkandung dalam bahan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), yaitu semangat Yubelium di balik pembukaan Pintu Suci (porta sancta), konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya global, nasional, dan lokal yang mengalami krisis harapan.

“Tahun 2024 dan khususnya tahun 2025 ini adalah Tahun Yubileum, tahun harapan. Paus Fransiskus melihat dunia dewasa ini mengalami krisis harapan. Ada perang-perang besar di dunia, Israel-Palestina, Ukrania-Russia, dan lainnya. Di sekitar kita juga ada konflik Jakarta-Papua, demokrasi Indonesia sedang gonjang-ganjing. Di Papua juga sama, ada banyak gejolak di Manokwari, Intan Jayapura, bahkan kita sendiri di Dogiyai. Lewat kesempatan BKSN ini Gereja, kita semua dipanggil untuk menjadi pintu keselamatan. Belajar dari Nabi Zakaria dan Maleaki, menjadi pembawa harapan di tengah krisis” demikian beber Frater yang sedang menjalani Masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki Mauwa.

Pewarta Yuli Tebai, seorang pewarta senior jebolan IPI Jayapura, menggarisbawahi bahwa dalam memimpin pendalaman iman menyadari bahwa Kristus berdiam dalam semua menjadi penting. Tuhan itu ada dalam setiap jiwa, sehingga memaknai bahwa kita hadir mewakili Kristus sebagai pewarta sejati.

“Diakon dan Frater sudah memberikan gambaran yang jelas saya kira. Dari saya ada satu hal, bahwa saat kita memimpin pendalaman nanti, kita sedang mewakili Yesus Kristus sendiri. Kristus juga ada dalam jiwa umat yang hadir. Untuk kita penting bagi kita mendalami benih-benih firman secara pribadi juga umat yang hadir.” Imbuhnya.

Setelah Diakon, Frater, dan Pewarta Yuli menyampaikan sedikit hasil pembacaan mereka atas Bahan Bulan Kitab Suci Nasional yang ada. Sesi berikutnya ada pendalaman bersama. Setiap pewarta yang hadir diminta untuk merespons apa yang sudah disampaikan, bisa berupa pertanyaan, masukan, dan sejenisnya.

Rata-rata pertanyaan yang diberikan meliputi hal-hal teknis, sebab mayoritas pewarta adalah yunior, masih baru. Hal-hal teknis itu seperti bagaimana teknik shering yang efektif? Bagaimana jika ada kendala cuaca (menimbang Stasi Muniopa rentan banjir)? Bagaimana jika ada salah satu pewarta yang berhalangan (sebab biasanya ada dua pewarta yang bertugas)?

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada dua hal yang diakon Markus ketengahkan, yakni soal kreativitas dan koordinasi. Dua hal ini mewakili dua bentuk kegundahan yang muncul, yakni soal keterbatasan pengalaman dan pemahaman juga terkait komunikasi.

“Sebagai pewarta, sebagai satu tim pewartaan, tim sukses Allah, koordinasi dan komunikasi menjadi hal yang penting, jika ada kendala yang dijumpai, maka dengan segera hal itu dikoordinasi dengan rekan pewarta yang lain, entah Pastor Paroki, Diakon, Frater, atau pewarta senior yang ada. Selain itu, pewarta harus kreatif, memiliki metode yang khas dalam menyampaikan firman, membuat pertanyaan penuntun, dan menggairahkan umat untuk terlibat aktif, menghidupkan suasana pendalaman, namun harus selain efektif dan efisien dengan ruang dan waktu yang ada” demikian jawaban yang diberikan oleh diakon.

Sesi terakhir adalah Aksi Nyata BKSN. Tim pewartaan Paroki St. Petrus Mauwa merumuskan sebuah tawaran kepada Dewan dan Pastor Paroki ihwal Aksi Nyata BKSN. Sebab tema BKSN tahun ini mereka nilai amat relevan dan urgen dalam realitas kehidupan umat. Tawaran Aksi Nyata yang mereka rekomendasikan pasca pendalaman selama empat pekan ialah Doa Rekonsiliasi atau Ibadah Pemulihan. Fokus utama Doa Rekonsiliasi ibadah Restorasi Relasi Aku dengan Diri sendiri, Aku dengan Sesama, Aku dengan Keluarga, dan Aku dengan Keluarga. Perhatian lebih tim pewarta sarankan tercurah dalam Doa Pemulihan Relasi Aku dengan Alam mengingat ancaman ekologis yang serius di Wilayah Stasi Muniopa yang rawan banjir dan wilayah sekitar Makamo yang potensial meluap dalam jangka panjang. Sehingga tim pewarta merumuskan pentingnya sebuah Doa Pemulihan dengan Alam Kamuu Selatan dan Alam Makamo.

Sekitar Pukul 16:50 WP pertemuan pembekalan bahan pendalaman BKSN diakhiri dengan doa penutup dari Frater, kemudian foto bersama, snack bersama, dan sayonara. *** FR. SIORUS EWAINAIBI DEGEI (FRATER TOPER DI PAROKI ST. PETRUS MAUWA)

Allo
Author: Allo

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button