SEKAMI DAN OMK PAROKI ST. YOHANES PEMANDI WAGHETE MEMAKNAI MINGGU DOA PANGGILAN SEDUNIA DENGAN BUSANA ADAT
KEUSKUPANTIMIKA.ORG – Minggu 21 April 2024, Paroki St. Yohanes Pemandi Waghete menggelar perayaan Minggu Doa Panggilan Sedunia yang ke-61 dengan tema “Peliharalah Panggilan, Rahmat, dan Perutusan bersama Gembala Sejati”. Perayaan ini diselenggarakan dengan semangat dan keceriaan, diwarnai dengan partisipasi aktif dari SEKAMI dan OMK Paroki St. Yohanes Pemandi Waghete.
Perayaan hari ini dipimpin oleh Frater Sebedeus Mote, dengan semua persiapan liturgi telah disiapkan dengan baik oleh pendamping SEKAMI dan OMK selama seminggu sebelumnya. Perayaan ini memperingati semua orang yang dengan berbagai cara menjawab panggilan Tuhan untuk mengabdikan diri demi Kerajaan Allah.
Tema Minggu Doa Panggilan kali ini mengajak seluruh umat untuk memelihara dan menghidupi panggilan dengan rahmat dan perutusan bersama gembala yang baik. Kita semua dipanggil untuk memiliki iman yang memberi kesaksian dalam kehidupan sehari-hari, dengan kesadaran bahwa perutusan adalah karya Allah yang dilakukan dalam persekutuan gerejawi.
Pada kesempatan ini, perjuangan hidup untuk menjadi abdi Allah dipaparkan melalui contoh Petrus dan Yohanes yang mengikuti karya Allah yang nyata di dalam Yesus Kristus. Kita semua dipanggil untuk menjadi putra dan putri Allah, dan untuk menghayati cinta Allah yang selalu hidup dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dalam konteks perayaan ini, Yesus dianggap sebagai gembala yang baik yang rela berkorban demi keselamatan domba-dombanya. Kita semua, sebagai umat Kristiani, diajak untuk belajar dari Sang Gembala yang baik, baik untuk menjadi gembala-gembala di zaman ini maupun untuk merelakan diri kita menjadi domba yang taat di bawah pengawasan-Nya.
SEKAMI dan OMK Paroki St. Yohanes Pemandi Waghete turut bertanggung jawab dalam seluruh liturgi hari ini. Mereka yang memiliki cita-cita untuk menjadi Pastor, Bruder, atau Suster Gereja Katolik, menuliskan harapan mereka dalam selembar kertas yang kemudian didoakan dalam doa persembahan. Doa persembahan tersebut menjadi wujud keseriusan dan pengabdian mereka dalam memelihara cita-cita mereka untuk melayani gereja.
Kepada semua umat beriman, diingatkan untuk membuka diri bagi panggilan khusus, baik sebagai Imam, biarawan, maupun biarawati. Semoga semua dapat menghayati hidup sebagai gembala yang baik satu sama lain, menjauhi perilaku yang merugikan dan memisahkan, serta selalu diiringi oleh Roh Allah dalam setiap langkah hidup.***FR. ZEBEDEUS MOTE